Search This Blog

Tuesday, March 24, 2015

ANGGORA KU YANG MEWAH


Hasil gambar untuk kucing anggora termahal   Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang manyimpan hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung

A.    Karakteristik
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies—kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia— satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau — menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.
Kucing dianggap sebagai “karnivora yang sempurna” dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan diet vegetarian secara total.
Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah “netral” dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat. Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.
Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk “pounce”. Di Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing peliharaan saat ini.
Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabuthujan, dansalju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van.
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 36 tahun. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Keterangan

  1. kelopak mata atas
  2. membrana nictitan/kelopak mata ketiga : dalam keadaan normal tidak terlihat. bila terlihat jelas seolah menutupi mata, merupakan salah satu tanda dehidrasi (kucing sedang sakit)
  3. kelopak mata bawah
  4. sclera :bagian bola mata yang berwarna putih
  5. pupil : membesar dan mengecil sesuai banyaknya cahaya, berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke mata, mengecil bila ada cahaya terang dan membesar dalam keadaan kurang cahaya
  6. iris : bagian mata kucing yang mengandung pigmen warna. warna iris terlihat jelas pada saat pupil mengecil
Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsitrikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan “kumis” atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.
Suara kucing sering ditulis “meong” dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing ditulis “meow”. Di negara Inggris sendiri, penulisannya adalah “miaow”, “miaow” dalam bahasa Perancis, “miau” dalam bahasa Jerman, “nya” dalam bahasa Jepang dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara “meong” kucing memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.
Anatomi Lidah Kucing
  1.  Kelenjar Tiroid
  2.  Esofagus, saluran makanan yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung
  3.  Trachea, saluran udara yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru
  4.  Laryng, pintu masuk trachea
  5.  Epiglottis, katup yang mengatur jalan masuk udara pernafasan, makanan & minuman
  6.  Tonsil, kelenjar pertahanan yang terdapat di tenggorokan
  7.  Pangkal lidah
  8.  papillae vallate
  9.  papillae filiform
  10.  papillae fungiform
  11.  papillae foliate
Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.
  1. B.    Jeni-Jenis Kucing Peliharaan
    1. Ras
Jumlah jenis kucing ras di seluruh dunia amat banyak. Setiap ras memiliki ciri khusus, tapi karena sering terjadinya kawin silang antar ras, banyak kucing yang hanya dikelompokkan dalam jenis bulu panjang dan bulu pendek, tergantung jenis rambut penutup tubuhnya. Ada banyak macam ras kucing, beberapa diantaranya :
  • § Manx
Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna bulunya cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.
  • § Maine Coon
Asalnya dari Maine, AS, keturunan Angora dan American Shorthair. Sifatnya lucu, pemalu tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan warnanya beragam.
  • § British Shorthair
Dikembangkan di Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan pintar. Warna bulunya ada yang polos (putih,hitam,biru,merah dan krem), dwiwarna, hitam pekat, belang.
  • Burmese (Burma)
Kucing ini dibiakkan oleh Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong mau (Burma) dan siam. Warna cokelat musang, warna lainnya biru, champagne, lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura. sifatnya periang dan lucu.
  • Chinchilla longhair
Inilah kucing persia paling anggun. Nenek moyangnya dari Inggris. Ras ini dibagi dalam dua macam, yaitu chinchilla warna cerah (sejati) dan yang agak gelap (perak gradasi).
  1. Macam warna
Kucing memiliki banyak warna dan macam pola. Ciri fisik ini tidak bergantung pada rasnya. Kucing rumahan dikelompokkan ke dalam jenis berikut berdasar penampakan fisiknya :
  • § bulu pendek
  • § bulu panjang
  • § oriental (bukan ras khusus, semua kucing yang bertubuh langsing, mata berbentuk almond, daun telinga lebar, dan rambut tubuh halus yang pendek).
Gen yang mengatur warna dan pola pada bulu kucing menentukan penampilan fisik dari kucing yang membedakan mereka ke dalam:
Telon atau Calico 
putih dengan sedikit bercak warna hitam atau oranye (atau biru atau krem). Orang Jepang sering menyebut pola ini sebagai mi-ke. Karena gen warna bulu bertaut dengan kelamin, kucing Calico yang beraneka warna ini umumnya betina.
Tortoiseshell 
hitam dengan warna oranye dan putih tersebar di seluruh tubuhnya. Kucing yang memiliki warna hitam, oranye terang, dan oranye gelap disebut sebagai Calimanco atau Clouded Tiger.
Tabby 
bergaris dengan bermacam pola. Pola klasik pada kucing ini berbentuk bulatan-bulatan atau lingkaran. Tabby jenis mackerel mempunyai tiga garis yang tampak di samping tubuhnya, membuat kucing ini seperti ikan mackerel.
Maltese 
nama lama dari kucing biru (abu-abu).
Bicolor (dua warna) 
disebut juga Tuxedo cat atau Jellicle cat karena memiliki bulu berwarna hitam dengan sedikit warna putih pada bagian kaki, perut, dada, dan mungkin pula di bagian wajah.
Salah satu jenis kucing yang termasuk kucing peliharaan adalah kucing Anggora. Untuk lebih jelasnya kucing Anggora adalah sebagai berikut.
  1. A.    Sejarah Kucing Anggora
Kucing Anggora
Dijinakkan
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Felis
Spesies:
F. silvestris
Upaspesies:
catus
Felis silvestris catus
Linnaeus, 1758
Beratus-ratus tahun yang lalu kucing Anggora sama dengaan kucing Persia. Kedua jenis kucing tersebut dulunya belum dibedakan. Hal tersebut karena di Turki ada dua tempat yang bernama kota Angora dan daerah Persian. Kedua daerah tersebut memilikii populasi kucing berbulu panajang. Dan kucing berbulu panjang tersebut dulunya dinamak kucing Anggora.
Saat orang Eropa datang berdakang ke Turki, mereka membeli kucing Anggora untuk dibawa kembali ke Eropa. Hingga akhirnya kucing itu terkenal pada acara cat show yang diadakan di Inggris pada akhir tahun 1800. Kemudian orang-orang Eropa tersadar bahwa ada dua jenis murni yang berbeda dan spesifik dari kucing Anggora tersebut. Kucing yang berasal darai kota Angora (sekarang Ankara, Turki) disebut dengaan kucing Anggora. Sedangkan kucing yang berasal dari Persian (sekarang Iran) disebut dengan kucing Persia. Dari benua Eropalah kucing tersebut menjadi tersebar ke berbagai daerah.
  1. B.    Perbedaan Kucing Anggora dan Kucing Persia
Sering kali orang salah menyebut kucing Anggora dengan kucing Persia, begitu pula sebaliknya. Sebenarnya kucing Anggora dan Persia memiliki ciri yang jelas. Ciri tersebut sebagai berikut.
  1. Kucing Anggora:
a.    kuran badan sedang
b.   badan panjang dan lansing
c.    kaki dan ekor panjang
d.   hidung mancung
e.   telinga besar
f.    seluruh kepala berbentuk segitiga
g.   ekor berbulu tebal dan mengembang
h.   gaya aanggun dan lemah gemulai.
  1. Kucing Persia:
a.      tubuh besar dan tebal
b.      kepala bulat dan besar
c.      seluruh bagian tubuh dilapisi bulu tebal
d.      kaki pendek
e.      hidung pesek
f.       bermata bulat
  1. C.    Pemeliharaan Kucing Anggora
    1. Makanan
Jenis makanan untuk kucing berbulu lebat seperti kucing Anggora tidaklah sembarangan. Kucing jenis ini memiliki jenis makanan khusus, kucing anggora tidak boleh memakan tulang ikan karena akan mengakibatkan bulu-bulunya rontok. Lebih baik lagi apabila kucing Anggora diberi makanan khusus untuk kucing berbulu kebat dan juga susu khusus kucing.
  1. Tempaat Tinggal (Habitat)
Habitat dari kucing Anggora adalah di rumah-rumah. Karena kucing Anggora merupakan kucing peliharaan. Kucing jenis ini pada dasarnya bukan jenis kucing liar melainkan kucing rumahan sehingga memiliki sifat yang malas.
  1. Perawatan
Untuk merawat kucing Anggora dibutuhkan kesabaran ekstra dan menguras kantong. Sebab sebagian penghasilan akan trpakai untuk perawatan kucing jenis ini. Dari memandikan, menyisir bulunya dan pernak pernik untuk mempercantik kucing.
  1. D.    Proses Perkembangbiakan Kucing Anggora
Perkembangbiakan kucing Anggora dapat dilakukan dengan cara memelihara kucing dan akhirnya berkembang biak. Selain itu juga bisa dilakukan dengan cara persilangan dengan jenis kucing lain.
  1. E.    Penyakit  Kucing Aanggora
Penyakit yang menyerang kucing Anggora ataupun kucing pada umumnya salah satunya adalah Tungau atau kudis telinga pada kucing. Dalam bahasa ilmiah tungau disebut sebagai Otodectes Cynotis. Penyakit kucing ini menimbulkan gatal. Sehingga menyebabkan kucing lucu sekalipun akan menggaruk-garuknya. Dan terjadi pada telinga kucing.  Garukan ini menimbulkan infeksi bakteri sekunder dan menyebabkan bengkak pada telinga.
Tungau kudis kecil (Notoedres cati), Tungau ini dapat menggali liang dalam kulit. Serta dapat menimbulkan rasa gatal dan penebalan pada kulit, sering terjadi pada sisi wajah antara mata kucing dan telinga. Apalagi sifat kucing yang akan menggaruk dan menjilatinyanya dapat mengakitbatkan bulu rontok sampai botak.
Tungau Panen (Trombicula autumnalis), yang berbahaya adalah larvanya, juga disebut sebagai kutu merah atau chigger. Jika diluar negeri dapat menginfeksi kucing selama musim panas dan awal musim gugur.Biasanya terjadi pada kucing yang memiliki bulu tidak lebat seperti jenis kucing yang sering kita bahas.
Tungau Bulu (Cheyletiella species). Tanda kucing yang terkena penyakit kucing ini adalah ketombe yang banyak di bagian punggung dan sisi badan kucing. Kabar baiknya ini tidak begitu masalah buat kucing tapi kabar buruknya adalah ini dapat menginfeksi manusia (menimbulkan bintil merah dan kulit melepuh).
  1. F.    Manfaat  Memelihara Kucing Anggora
    1. Rumah aman dari serangan tikus bau.
Setiap kucing yang waras selalu memangsa tikus, dimanapun tikus itu bersembunyi pasti dia tangkap.
  1. Punya teman berbagi suka dan duka
  2.  Hewan Penghibur
  3. Teman Bermain

No comments:

Post a Comment